Sejarah Desa Jambi
Dilihat sepintas lalu bahwa Desa Jambi di Kecamatan Baron sama dengan desa-desa lainnya di Kabupaten Nganjuk, yaitu Desa agraris dengan lahan pertanian terbentang relative luas, tak ada keistimewaan yang menonjol, namun apabila mau mengamati lebih teliti, ternyata ada perbedaan yang menunjukan peran Jambi dimasa lampau berupa sisa-sisa peninggalan kuno. Sisa-sisa itu adalah :
Banyak batu bata ukuran besar, bahkan oleh penduduk sering diketemukan seperti rangkaian bekas pondasi rumah, terutama disekitar tempat penggilingan padi sampai kearah utara. Oleh penduduk bekas batu bata tersebut dimanfaatkan untuk membangun rumah maupun pagar tembok.
Di tengah sawah desa, tersisa satu buah lumpang batu yang belum sempat tercuri, oleh penduduk dipercaya masih keramat.
Tanah persawahan yang lebih rendah dari sekitarnya dengan lebar lebih dari 50 meter membujur dari selatan ke utara bersambung dengan desa-desa lain di sebelah dan utaranya oleh penduduk diyakini sebagai Bangsawan Brantas pada abad yang lalu.
Pada sekitar tahun 927-929 M, Sriwijaya mengirimkan suatu armada besar dari divisi Jambi ke Jawa Timur melalui perjalanan laut dengan route menyusuri pantai utara Jawa, memasuki Bengawan / kali Brantas. Sesampainya di Ujung Galuh, perjalanan diteruskan ke kota pelabuhan berikutnya yaitu Bandar Alim. Kehadirin pasukan Jambi dalam jumlah banyak menyulap daerah sekitar menjadi mendadak ramai. Tempat inilah yang sekarang dinamakan Desa Jambi.
Di tengah sawah desa, tersisa satu buah lumpang batu yang belum sempat tercuri, oleh penduduk dipercaya masih keramat.
Tanah persawahan yang lebih rendah dari sekitarnya dengan lebar lebih dari 50 meter membujur dari selatan ke utara bersambung dengan desa-desa lain di sebelah dan utaranya oleh penduduk diyakini sebagai Bangsawan Brantas pada abad yang lalu.
Pada sekitar tahun 927-929 M, Sriwijaya mengirimkan suatu armada besar dari divisi Jambi ke Jawa Timur melalui perjalanan laut dengan route menyusuri pantai utara Jawa, memasuki Bengawan / kali Brantas. Sesampainya di Ujung Galuh, perjalanan diteruskan ke kota pelabuhan berikutnya yaitu Bandar Alim. Kehadirin pasukan Jambi dalam jumlah banyak menyulap daerah sekitar menjadi mendadak ramai. Tempat inilah yang sekarang dinamakan Desa Jambi.
Sejarah Pemerintahan Desa
Adapun sejarah pemerintahan Desa atau sebagai kepala desa yang pernah menjabat hingga sekarang adalah sebagai berikut:
Adapun sejarah pemerintahan Desa atau sebagai kepala desa yang pernah menjabat hingga sekarang adalah sebagai berikut:
Mbah Ompong Masa Pemerintahan (………………….)
Jokromo Masa Pemerintahan (………………….)
Sairi Masa Pemerintahan (………………….)
Jopawiro Masa Pemerintahan (1950 s/d 1958)
Soemaryono Masa Pemerintahan (1958 s/d 1958)
Subandi Masa Pemerintahan (1958 s/d 1967)
Tarmun Masa Pemerintahan (1967 s/d 1990)
Gunarso Masa Pemerintahan (1990 s/d 1998)
Siswoyo Masa Pemerintahan (1998 s/d 2007)
10. H. In’am Ichwan Masa Pemerintahan ( 2007 s/d sekarang)
Jokromo Masa Pemerintahan (………………….)
Sairi Masa Pemerintahan (………………….)
Jopawiro Masa Pemerintahan (1950 s/d 1958)
Soemaryono Masa Pemerintahan (1958 s/d 1958)
Subandi Masa Pemerintahan (1958 s/d 1967)
Tarmun Masa Pemerintahan (1967 s/d 1990)
Gunarso Masa Pemerintahan (1990 s/d 1998)
Siswoyo Masa Pemerintahan (1998 s/d 2007)
10. H. In’am Ichwan Masa Pemerintahan ( 2007 s/d sekarang)
Demografi
Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2010, jumlah penduduk Desa adalah terdiri dari 723 KK, dengan jumlah total 2792 jiwa, dengan rincian 1432 laki-laki dan 1360 perempuan.
Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2010, jumlah penduduk Desa adalah terdiri dari 723 KK, dengan jumlah total 2792 jiwa, dengan rincian 1432 laki-laki dan 1360 perempuan.
Secara administratif, Desa Jambi terletak di wilayah Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Mabung. Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Demangan Kecamatan Tanjunganom. Di sisi Selatan berbatasan dengan Desa Kedungrejo Kecamatan Tanjunganom, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan desa Mabung.
Jarak tempuh Desa ke ibu kota kecamatan adalah 4 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 7 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah 21 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 0,5 jam.
Berdasarkan data yang ada, mata pencaharian pokok masyarakat Desa Jambi meliputi Petani, Buruh Swasta, ABRI, Peternak dan Wiraswasta ( Usaha Perdagangan, Kerajinan dll. )
Jarak tempuh Desa ke ibu kota kecamatan adalah 4 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 7 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah 21 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 0,5 jam.
Berdasarkan data yang ada, mata pencaharian pokok masyarakat Desa Jambi meliputi Petani, Buruh Swasta, ABRI, Peternak dan Wiraswasta ( Usaha Perdagangan, Kerajinan dll. )
PEMBAGIAN WILAYAH DESA
Wilayah Desa Jambi terdiri dari 2 Dusun yaitu : Dusun Jambi dan Dusun Ringin Kembar, yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas desa kepada aparat ini. Dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap masyarakat di Desa Jambi, dari kedua dusun tersebut terbagi menjadi 04 Rukun Warga (RW) dan 04 Rukun Tetangga (RT).
Wilayah Desa Jambi terdiri dari 2 Dusun yaitu : Dusun Jambi dan Dusun Ringin Kembar, yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas desa kepada aparat ini. Dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap masyarakat di Desa Jambi, dari kedua dusun tersebut terbagi menjadi 04 Rukun Warga (RW) dan 04 Rukun Tetangga (RT).
terima kasih
www.nurulitashop.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar